Jiwa akan lahir kembali setelah badan mati

Om Swastyastu,

Semoga semua saudara para Bhakta dan pembaca dalam keadaan sehat dan sejahtera.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah tema berkaitan dengan Karma Phala. Umat Hindu dan umat lain tentu percaya akan adanya hukum sebab dan akibat. Ketika kita melakukan sesuatu di dunia ini tentu akan menghasilkan akibat. Entah hasilnya baik untuk kita atau buruk. Terkait dengan karma atau perbuatan yang kita lakukan maka bekas-bekas karma itu akan melekat pada jiwa(roh)kita (Hindu :Atman). Ketika badan ini tergerus oleh usia, usia semakin bertambah kulit sudah mulai keriput, pendengaran sudah mulai berkurang, mata sudah tidak jelas memandang dan akhirnya maut menjemput, akhirnya meninggal. Badan kasar kita akan terkulai tiada arti, tiada gerak dan tidak berdaya. Jiwa sudah lepas dari Badan. Lalu apa yang akan terjadi dengan sang Jiwa yang memiliki sifat abadi dan tidak pernah mati?

Susastra suci Hindu dengan tegas menyatakan mengenai kelahiran kembali dari Jiwa. Setelah kematian, Badan fisik tidak memiliki tujuan. Badan dibakar dalam api atau dikuburkan sehingga kelima unsur yang membentuk akan kembali pada alam. Akan tetapi jiwa itu abadi. Menurut keyakinan Hindu, Jiwa akan terlahir kembali.

Ada banyak contoh yang diceritakan oleh orang-orang tentang kelahiran mereka sebelumnya. Hal ini adalah sebuah kebenaran. Dari sudut pandang sains ini disebut fenomena paranormal. Sesuatu diluar jangkauan pikiran normal. Menurut susastra Hindu, setelah ritual kematian jiwa melanjutkan perjalanan untuk terlahir kembali. Banyak susastra yang menjelaskan hal itu.

Dalam Mahabharata, Vara Parwa, 209.32 dikatakan :

"Dengan perbuatan baik, jiwa akan terlahir kembali diantara para Dewa. Dengan campuran dari perbuatan baik dan buruk maka jiwa akannterlahir kembali menjadi manusia."

Dalam Katha Upanisad 2.2.7 dikatakan :

"Sesuai dengan perbuatan dan pengetahuan seseorang. Ia bisa terlahir kembali pada rumah yang istimewa. Yang lain mungkin akan terlahir sebagai mahluk hidup yang tidak bergerak."

Dalam Yogavashista dikatakan :

"Perbuatan yang dilakukan pada kehidupan terdahulu dan sekarang sudah pasti merupakan hasil dari tindakan. Tiadak satu pun dari perbuatan yang dilakukan manusia yang tidak memiliki hasil."

Dalam Patanjali Yogasutra 2.12-13 dikatakan :

"Bila akumulasi dari perbuatan da ritual dari kelahiran terakhir adalah baik, orang tersebut akan dilahirkan dalam sebuah rumah yang baik dan dianugerahi dengan kemampuan yang baik dan umur panjang. Saat Jiwa meninggalkan badan, itu akan membawa pengetahuan, perbuatan dan kecerdasan bersamanya. Berdasarkan pada hal ini, Jiwa terlahir kembali. Sejalan dengan waktu, ini akan muncul kembali pada kehidupan baru". 

Dalam Bhagavad Gita 8.6 dikatakan :

"Apapun yang dipikirkan oleh jiwa saat menjelang kematian, selalu memikirkan hal itu saja, Jiwa akan mencapai hal yang sama pada kehidupan berikutnya".

Maharshi Vasistha mengatakan :

"Pikiran manusia diliputi oleh ratusan keinginan dan ambisi. Setelah mati, terikat dengan keinginan dan ambisi itu, Jiwa akan mencari pemenuhan dari hal ini seperti halnya seekor burung yang mencari buah-buahan, akan meninggalkan satu pohon untuk bertengger pada pohon berikutnya."

Ada sebuah cerita terkait dengan kelahiran jiwa ini.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Suatu waktu Shatrupa bertanya kepada Manu, "Bhagawan! Mengapa Jiwa harus berkelana dari satu kelahiran menuju kelahiran yang lain? Bahkan setelah mengambil bentuk sebagai manusia, jiwa dilahirkan menjadi bentuk yang lebih rendah, mengapa bisa begitu?

Manu menjawab, " Bila jiwa melakukan dosa secara fisik jiwa akan terlahir kembali pada dunia tumbuh-tumbuhan. Bila dosa yang dilakukan dari perkataan, jiwa akan terlahir sebagai binatang atau burung. Bila melakukan dosa dengan pikiran maka dilahirkan menjadi manusia yang hina. Dosa dari kelahiran yang lalu dan sekarang akan membentuk sifat yang buruk dan akan terlahir dalam wujud yang buruk dan mengerikan"

Saat Maharaja Praduman meninggal, terciptalah kegemparan dalam keluarganya. Semua orang merasa sedih. Maharsi Kautsa merupakan Rsi yang bisa melihat kelahiran masa lalu dan selanjutnya. Beliau dipanggil dan Keluarga kerajaan ingin mengetahui kelahiran selanjutnya dari sang raja. Rsi memberitahu bahwa jiwa sang raja sudah terlahir kembali sebagai serangga kayu. Ia memiliki keluarga kecil. Saat akan ditangkap, ia menjerit-jerit agar dibebaskan. Ia bahagia dalam kehidupannya sekarang. Dengan ikatan karma yang baru kepada keluarga yang baru, ia telah melupakan ikatan yang lama. Ikatan keduniawian hanya bertahan sampai tubuh fisik ini bertahan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saudara Bhakta sedharma, demikian sedikit artikel yang membahas tentang Jiwa akan lahir kembali. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Swaha.