Karma yoga dalam bhagawad gita

यस्त्विन्द्रियाणि मनसा नियम्यारभतेर्जुन |
कर्मेन्द्रियै: कर्मयोगमसक्त: स विशिष्यते || 7 ||

yas tvindriyāṇi Manasa niyamyārabhate 'rjuna
karmendriyaiḥ karma-Yogam asaktaḥ sa viśhiṣhyate (Bhagavad Gita 3.7)

 Tapi mereka para Karma yogi yang dapat mengontrol pengetahuan mereka dengan pikiran, O Arjuna, dan bekerja tanpa keterikatan ialah Orang Utama. 

नियतं कुरु कर्म त्वं कर्म ज्यायो ह्यकर्मण: |
शरीरयात्रापि च ते न प्रसिद्ध्येदकर्मण: || 8 ||

niyataṁ kuru karma karma tvam jyāyo hyakarmaṇaḥ
śharīra-yātrāpi cha te na prasiddhyed akarmaṇaḥ (Bhagavad Gita 3.8)


Bekerjalah sesuai dengan ketentuan Veda, sebab bekerja lebik baik dari tidak bekerja kalau kau tidak bekerja, Hidup sehari pun tak akan mungkin


Kata Karma yoga telah digunakan dalam ayat ini. Ini terdiri dari dua konsep utama: Karma (tugas kerja) dan Yoga (penyatuan dengan Tuhan). Oleh karena itu, seorang Karma yogi adalah orang yang melakukan tugas-tugas duniawi sambil menjaga pikiran terhubung dengan Tuhan. Karma yogi tidak terikat oleh karma bahkan saat melakukan segala macam karya. Hal ini karena apa yang mengikat dalam hukum karma bukanlah tindakan, tetapi buah atau hasil dari tindakan tersebut. Dan seorang Karma Yogi tidak terikat oleh hasil dari tindakan.

Jagadguru Shri Kripaluji menyampaikan sabdanya:

mana hari pria tana jagat pria, karmayog Yehi jana

tana hari pria mana jagat pria, yaha Mahana ajñāna (Bhakti Śhatak ayat 84) [v3]

"Ketika seseorang bekerja di dunia dengan tubuh, tetapi membuat pikiran terhubung dengan Tuhan, maka ia disebut Karma Yogi. Ketika seseorang melakukan kegiatan spiritual dengan tubuh, namun pikirannya terikat dengan material duniawi, maka disebut orang yang munafik. " 

Dalam sloka diatas dijelaskan bahwa kita di dunia ini wajib melakukan kerja, ketika bekerja harus memfokuskan pikiran kita pada obyek pekerjaan tersebut sebagai wujud pelayanan kepada Tuhan. Namun ketika kita bekerja namun pikiran kita terfokus pada hasilnya maka kita akan semakin terikat dan terikat akan materi duniawi. Bekerjalah tanpa memikirkan hasilnya, karena hasil kerja itu akan melekat pada setiap pekerjaan yang kita lakukan. Pada intinya melalui sloka ini kita sebagai manusia harus terus berusaha dan tidak boleh malas. Seperti dijelaskan dalam sloka di bawah ini :

Alasya hi manuṣhyāṇāṁ śharīrastho Mahan ripuḥ

nāstyudyamasamo bandhūḥ kṛitvā Yam nāvasīdati [v4]

"Kemalasan adalah musuh terbesar manusia dan merusak karena berada dalam tubuh mereka sendiri. Kerja adalah sahabat terbaik untuk mereka."

Kebutuhan pokok seperti makan, mandi, dan menjaga kesehatan juga memerlukan kerja. Tindakan wajib disebut nitya Karma. Mengabaikan kegiatan adalah tanda kemunduran. Kemalasan menyebabkan kelemahan tubuh dan pikiran.

Demikian ulasan singkat saya tentang Sloka Bhagavad Gita 3.7 - 3.8 tentang Karma Yoga. Kita sebagai manusia wajib berkerja, bekerja dan berusaha dengan memfokuskan pikiran kepada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar