Kisah Chandraraudra : Ketulusan dalam melayani

Chandraraudra Jaman dahulu, ada muni acharya bernama Chandraraudra. Dia memiliki seorang murid yang sangat hormat & patuh. Pada malam hari, saat bepergian menuju tujuan, hari semakin gelap. Karena sang guru kecapaian maka sang murid lalu mengangkat guru dipundaknya. Namun hal tersebut membuat sang murid tidak mudah untuk berjalan, banyak gundukan dan lubang.
 
Karena Tidak dapat melihat langkah dalam kegelapan, murid sering tersandung batu dan gundukan di jalan. Hal ini akan membuat  muni bergoyang-goyang di pundaknya. Sang Muni mulai tidak sabar & berteriak kepada muridnya. Kedua kaki murid mulai terluka dan mengalir darah. Saat itu, kakinya terjebak dalam sebuah lubang yang dalam & muni kehilangan kesabarannya. Dia memarahi muridnya.
 

Hal ini membuat murid dalam keadaan yang sangat sulit & sedih. Dia berpikir, "Sungguh malang nasibku karena aku tidak dapat melayani guruku dengan baik". Beliau harus menanggung banyak penderitaan & masalah karena aku!". Pikiran sang murid semakin hanyut dalam perenungan. Akhirnya dia mendapatkan 'Kevalgnan'. Apakah Anda tahu apa 'Kevalgnan'? Mereka yang telah mencapai 'Kevalgnan' bisa membayangkan & memiliki pengetahuan tentang seluruh alam semesta.
 
Meskipun dalam keadaan gelap, ia sekarang bisa melihat jalan dengan jelas. Dia berjalan tanpa kesukaran sedikitpun dan tidak membuat sang guru menjadi tidak nyaman. Guru Muni menjadi bingung melihat ini. Dia bertanya kepada muridnya, "Sebelumnya kamu tidak dapat berjalan dengan baik tapi tiba-tiba sekarang kamu bisa  berjalan dengan stabil & mudah. ​​Apa yang terjadi? Bagaimana kamu dapat menemukan jalan di kegelapan seperti ini?"  

Murid itu menjawab, "Gurudev, itu semua hasil dari kasih dan karunia mu". Muni kemudian berpikir, "tampaknya Dia telah belajar pelajarannya setelah ku marahi & itulah sebabnya dia berjalan dengan baik sekarang". Sang Murid dengan sopan berkata, "Gurudev, karena kasih karuniamu , saya telah mencapai 'Kevalgnan'. Dengan 'Kevalgnan', saya bisa melihat segalanya dengan jelas".
 
Mendengar hal ini, muni segera melompat turun dari bahu muridnya. Dia membungkuk kepada muridnya yang sekarang menjadi 'Kevalgnani' & meminta maaf atas perilaku buruknya. Akhirnya sang guru mulai merenungkan diri dan mengendalikan pikirannya, sehingga dia menjadi tenang dan sifat marahnya hilang.

Diterjemahkan dari cerita : The story of Chandraraudra
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar