Dewi Parvathi Sakti Dewa Siva

dewi parwati

Dewi Parvathi adalah permaisuri (Sakti) Dewa Siva. Dia mendapat namanya karena dia adalah putri dari pegunungan (Parvatha) dan juga karena dia sebagai Prakriti yang menempati setengah (parva) alam semesta sementara separuh lainnya ditempati oleh Siva dalam aspek sebagai Iswara atau Purusha. Dia dikenal dengan banyak nama dan disembah oleh banyak umat baik sebagai permaisuri Siva dan juga independen sebagai Ibu Dewi. Kami tidak menemukan referensi di Rgveda, tetapi dalam Kenopanishad dia disebutkan sebagai Uma Haimavathi, putri Himavat.

Menurut mitologi Hindu, Dewi Parvathi adalah Dakshayani dalam inkarnasi sebelumnya. Dakshayani adalah putri Daksa dan Prasuti. Dia menjadi istri Siva walau banyak penentangan dari ayahnya. Ceritanya adalah bahwa ketika Daksa melakukan upacara pengorbanan dan mengundang semua dewa. Dalam upacara tersebut, ia menghina Siva yang tidak diundang pada saat itu. Karena tidak tahan akan penghinaan terhadap suaminya, Dakshyani mengorbankan dirinya ke dalam api. Dalam kelahiran berikutnya ia dilahirkan kembali sebagai Parvathi dan melalui pertapaan dan menjadi istri Siva.

Parvathi umumnya gambarkan dengan duduk di samping suaminya atau bersama anak-anaknya dan suami. Dia juga ditampilkan secara terpisah sebagai Shakti, duduk di atas alas, singa atau harimau dengan empat tangan dan wajah berseri. Dua tangannya memegang bunga teratai sementara dua tangannya yang lain dalam posisi abhaya dan Varada mudra (postur). Parvathi juga dikenal dengan banyak nama lain seperti Uma, Amba atau Ambika dan Gauri.

Tujuh Aspek Parvathi

Brahmi, Mahesvari, Kaumari, Vaisnavi, Vahahi, Narasimhi dan Aindri dianggap tujuh manifestasi dari Dewi Kali yang merupakan bentuk mengerikan dari Dewi Parvathi. Dewi ini sebenarnya diciptakan oleh energi gabungan dari tujuh dewa yang berbeda (Brahma, Siva, Kumara, Wisnu, Varaha) yang ingin membantu Kali yang berjuang mengalahkan raksasa Raktabija. Dewi ini menampilkan atribut dasar dari para dewa dari mana mereka berasal dan juga membawa senjata yang dibawa oleh dewa-dewa tersebut.

Sepuluh Aspek Parvathi

Tantra menjelaskan tentang sepuluh kekuatan, yang dikenal sebagai dasamahavidya atau sepuluh cabang pengetahuan yang agung. Yaitu Kali, Tara, Sodasi, Bhuvanesvari, Bhairavi, Chinnamasta, Dhumavathi, Bagala, Matangi dan Kamala.

Parvathi juga dikenal dan dipuja sebagai Annapurna, Aparajita, Bala, Bhadrakali, Bhutamata, Chamunda, Gayatri, Indrakshi, Jagadhatri, Kamesvari, Katyayani, Manonmani, Rajarajesvari dan Sivaduti. Annapurna adalah personifikasi dari makanan dan sumber semua makanan. Kasi Annapurna sangat populer. Kita juga mengenal tentang Gayatri Mantra yang merupakan ibu dari segala mantra.

Durga

Durga adalah aspek dari Dewi Parvathi. Dalam salah satu Purana, Devi bhagavatham menjelaskan tentang Dewi durga. Begitu juga dengan Devimahatyam, juga dikenal sebagai Durgasaptasathi. Durga adalah ibu dari semua. Dia membunuh setan Mahishasura, raksasa berkepala banteng yang mengganggu seluruh alam dan menyatakan tidak ada Dewa yang mampu mengalahkannya.

Dewi Durga digambarkan dalam posisi naik singa ganas, memegang senjata tak terhitung, dan dengan beberapa tangan, mengalahkan raksasa. Perayaan Dussehara, salah satu perayaan Hindu yang paling populer di India, untuk merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Karena kemenangan ini, Durga juga disebut Mahishasuramardini (pembunuh Mahisha). Dia juga membunuh beberapa raksasa, seperti Chanda dan Munda, Sumbha dan Nisumbha.

Durga sebagai pengendali alam semesta dan diri tertinggi yang diwakili oleh Mahasarasvathi, Mahalakshmi dan Mahakali.

Dewi Kali

Durga memiliki banyak aspek yang telah kita sebutkan. Mahakali adalah aspek yang paling mengerikan. Mahakali adalah dewi ganas, biru gelap, dengan sepuluh wajah dan kaki, dengan kalung dari tengkorak atau kepala, tangannya memegang berbagai jenis senjata, dengan satu kaki bertumpu pada tubuh Siva .

Laltha

Lalitha adalah semua yang indah, brilian, lembut dan halus dalam manifestasi Durga. Dia disembah terutama di India Selatan dan berhubungan dengan Sri Chakra. Menurut mitologi dia lahir dari pengorbanan yang dilakukan oleh Indra. Dia menikah dengan Kamesvara yang merupakan Siva dalam aspek sensualnya. Dia juga membunuh dari Raksasa Bhandasura dan menghancurkan kotanya Sonitapura. Dia tinggal di Sripura, sebuah kota yang dibangun oleh Visvakarma. Dalam gambar Lalitha digambarkan sebagai dewi yang indah, memegang batang tebu, panah, tongkat (ankusa) dan tali, dengan Srichakra ditarik di kakinya.

Para pembaca, demikian sedikit ulasan tentang Dewi Parvathi dan aspek-aspeknya yang lain. Semoga menambah pengetahuan anda. Swaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar