Kebenaran dan Kejahatan dalam Agama Hindu

Dalam Hindu perbedaan antara kebenaran dan kejahatan/ketidakbenaran telah dijelaskan, namun terkadang kita belum mengerti definisi dari keduanya. Menurut kitab suci Hindu, Kebenaran atau keilahian diwakili oleh kemurnian (sattva), cahaya, keseimbangan, keabadian, ketertiban, kebajikan dan tidak mementingkan diri sendiri. Sedangkan kejahatan diwakili oleh kekotoran (tamas), kegelapan, ketidakseimbangan atau ekstremitas, kekacauan, perbuatan dosa, dan egoisme. Kebenaran menyebabkan pembebasan, kedamaian, dan kebahagiaan, sementara Kejahatan menyebabkan penderitaan, kelahiran kembali atau bahkan jatuh ke dalam dunia gelap. Ada juga zona abu-abu, yang di tengah, kombinasi yang baik dan yang jahat, yang diwakili oleh asap, kelahiran kembali, kematian, dan penderitaan, yang merupakan sifat dari keberadaan bumi.

dharma dan adharma

Menurut Purana, Kelahiran di dunia adalah perjuangan terus-menerus antara kebenaran dan kekacauan. Bhuta kala mencoba untuk mengganggu sementara para dewa berusaha untuk menegakkan itu. Perjuangan yang sama terjadi di tubuh kita masing-masing. Tubuh adalah gambaran dari alam semesta / makrokosmos (Viraj), Sekarang, jika organ-organ dalam tubuh digunakan untuk tujuan egois, itu adalah kejahatan (Adharma). Jika mereka digunakan untuk melakukan tindakan pelayanan (Yajna). Karma timbul dari tindakan baik dan jahat, tetapi mereka yang tindakan yang dilakukan sebagai persembahan kepada Tuhan.baik secara ritual dan spiritual maka hal itu disebut kebenaran (Dharma). 

Menurut Upanishad, semua organ dalam tubuh rentan terhadap kejahatan, kecuali napas. Menurut cerita yang disajikan dalam Brihadaranyaka Upanishad, para dewa berusaha untuk mencari perlindungan dengan bersemayam dalam organ tubuh manusia. Para Bhuta Kala mencoba mempengaruhinya dengan hal-hal jahat tapi kemudian mereka mencoba untuk menembus napas, akhirnya mereka hancur. Jadi napas adalah pembersih, pemelihara dan pengontrol. Semua organ dalam tubuh yang didorong oleh keinginan, tapi kita harus bernapas tanpa sadar. Napas tidak di bawah kendali pikiran. Oleh karena itu Nafas kebal oleh keinginan dan pengaruh jahat.

Demikian sekilas tentang Kebenaran dan Kejahatan dalam Hindu. semoga menambah pengetahuan kita. Kritik dan saran sangat berarti bagi perkembangan kami. Swaha.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar