Orientasi Penataan Lembaga Pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu Provinsi Jawa Barat

Sebuah kegiatan dalam rangka merespon dan persiapan atas dikeluarkannya Peraturan Menteri Agama Nomor 56 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kegamaan Hindu telah dilaksanakan oleh Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat dari Hari Sabtu s.d Minggu /27-28 Juni 2015 bertempat di Hotel Endah Parahyangan Bandung. Kegiatan ini mengundang beberapa Narasumber, antara lain : 


  1. Direktur Pendidikan Agama Hindu (Drs. Ida Bagus Gede Subawa, M.Si);
  2. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Prov. Jawa Barat ( Dr. Md. Widiada Gunakaya)
  3. Ketua Lembaga Pendidikan Hindu (LPH) Prov. Jawa Barat ( I Wayan Kumara Giri)
  4. Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kanwil Kemenag Jawa Barat;  dan 
  5. Kasubdit Pendidikan Tinggi Ditjen Bimas Hindu ( I Made Sutresna, MA).
Kegiatan ini dihadiri oleh 40 Peserta yang merupakan para Pengelola dan Pengurus Pasraman se Jawa Barat termasuk dari Pasraman Ganesha Brahmachari Ashram.

Ada beberapa hal penting yang dapat kami catat sebagai hasil dari kegiatan ini antara lain :
  1. Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu merespon baik atas dikeluarkan PMA No. 56 Tahun 2015 tentang Pendidikan Keagamaan Hindu. Persiapan-persiapan dilakukan  antara lain membuat Petunjuk Teknis Pendirian Pendidikan Kegamaan Hindu  (Pasraman Formal).
  2.  Pembimas Hindu Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia Prov. Jawa Barat dalam menata Pasraman yang sudah ada dengan mendirikan Lembaga Pendidikan Hindu.
  3. Lembaga Pendidikan Hindu yang diketuai oleh Bapak I Wayan Kemara Giri telah memiliki program kerja dalam rangka pengembangan Pasraman antara lain Pembuatan Surat Ijin Operasional Pasraman, Pembuatan Ijazah bagi Siswa Pasraman dan Sertifikat bagi para Guru Pasraman.
  4. Banyak permasalahan yang dihadapi oleh para Pengelola Pasraman dalam upaya pengembangan siswa dan peningkatan kesejahteraan guru antara lain kurangnya dana,sarana prasarana, respon dari orang tua yang lemah serta kurangnya kesadaran siswa untuk hadir. Namun dengan berbagai permasalahan tersebut diharapkan agar para Pengelola tetap semangat dan optimis.
  5. Pasraman adalah milik semua umat sehingga diharapkan seluruh umat bersatu untuk membangun dan mengembangkan Pasraman sehingga Pasraman secara optimal berfungsi sebagai tempat mendidik dan mengembangkan kreatifitas anak serta tempat mentransfer Tradisi dan Budaya.
  6. Belajar di Pasraman harus menjadi hal yang "Penting" dan menjadi hal nomor satu. Pasraman bukan hanya sebagai tempat pemenuhan nilai pendidikan agama.
Demikian kilasan kegiatan Orientasi Penataan Lembaga Pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu ini, kami mengharapkan peran serta Orang Tua, Guru, Siswa dan Seluruh Umat Hindu dalam upaya mengembangkan Pasraman.

Dokumen Foto.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar