Pengorbanan Bhisma : Tidak Mementingkan Diri Sendiri...


BAPS Anak - Cerita Waktu - Bhisma yang Dedikasi Tidak Mementingkan DiriDalam Mahabharata, anak bernama Devavrata lahir dari Shantanu, raja seluruh tanah Bharata. Devavrata, lebih dikenal sebagai Bisma, selamanya akan selalu diingat dari epos Hindu sebagai anak yang berbhakti yang menyerah kebahagiaannya demi ayahnya.

Shantanu jatuh cinta dengan Satyavati, putri seorang kepala nelayan. Shantanu terpesona oleh kecantikan dan kasih karunia-Nya; ia ingin menikahinya dan menjadikannya seorang Ratu. Sayangnya bagi sang raja, ini bukan hal yang mudah. Menurut ramalan, Putra-putra Satyavati akan menjadi penguasa Bharata. Ayahnya khawatir bahwa jika Satyavati menikah dengan Shantanu, anak-anak mereka tidak akan mendapatkan kesempatan untuk memerintah kerajaan besar karena  Devavrata, adalah anak tertua yang akan menjadi Putra mahkota. Melihat masa depan putrinya, sang nelayan mengajukan permintaan kepada Shantanu: Devavrata harus kehilangan takhta atau Shantanu menikahi Satyavati.

Shantanu sangat bingung dengan permintaan itu, karena ia mengharapkan Devavrata menjadi raja berikutnya. Sadar bahwa ia akan melakukan ketidakadilan kepada putranya ia mencoba untuk melupakan Satyavati. Namun, jauh dari Satyavati menyebabkan Shantanu menjadi tertekan. Devavrata memerintahkan kusir ayahnya untuk mencari penyebab depresi ayahnya.  Devavrata sadar bahwa kewajiban seorang anak adalah mengembalikan kebahagiaan ayahnya.

Devavrata mengatur pertemuan dengan nelayan. Devavrata berjanji kepada ayah Satyavati bahwa ia akan membiarkan keturunan Satyavati memerintah kerajaan jika ia menyetujui Shantanu untuk menikahinya. Namun, tawaran yang murah hati ini tidak cukup bagi sang nelayan. Dia khawatir bahwa masih ada kemungkinan bahwa keturunan Devavrata dapat menantang hak kepada anak Satyavati di masa depan. Untuk mengatasi ketakutan nelayan, Devavrata lalu mengucapkan bersumpah : " Disaksikan oleh Seluruh Dewa, Aku bersumpah untuk tidak akan menikah selama hidupku!.

Kehendak Devavrata untuk membantu ayahnya membuat para dewa di langit terkagum dan  segera memandikan bunga kepadanya dan menyebut "Bisma, Bisma, Bisma!" Bisma berarti "sebuah sumpah yang mengerikan" dan seterusnya sejak saat itu, Devavrata disebut sebagai Bisma. Mendengar pengorbanan tentang anaknya, Shantanu memberikan kepadanya anugerah  Iccha mrutyu, yaitu memberinya kemampuan untuk memilih waktu kematiannya.
Dalam Mahabharata dikatakan bahwa Bisma sangat kuat untuk melumpuhkan seluruh tentara Pandava. Keterampilan memanahnya berada di urutan kedua dari para dewa, sehingga ia dicap sebagai prajurit paling berani pada saat itu. Bisma juga salah satu orang yang memahami identitas sebenarnya dari Shri Krishna  sehingga ia juga dikenang sebagai pemuja Tuhan yang sejati.

Dalam hidup kita, kita tidak dipaksa untuk mengambil sumpah keras oleh orang tua kita. Kita kadang-kadang diminta untuk melakukan hal-hal kecil seperti membantu membersihkan rumah, melakukan pekerjaan rumah, belajar atau bahkan hanya menghabiskan waktu dengan mereka. Orang tua kita melakukan banyak untuk kita. Orang tua kita sudah banyak sekali melayani dan mengasuh kita, sebagai contoh, mereka memasak untuk kita, membeli sesuatu untuk kita, memberikan bimbingan dan selalu merencanakan masa depan kita. Cerita Bisma mengingatkan bahwa kita juga memiliki kewajiban terhadap orang tua kita; kita harus lebih memahami mereka, karena mereka telah membuat kita ada di dunia ini.

Bagaimana jika kita melakukan sesuatu, setidaknya satu hal setiap minggu untuk orang tua kita dan menunjukkan kepada mereka bahwa kita mencintai dan menghargai mereka? Itu bisa apa saja, dari mengambil salah satu dari tugas-tugas mereka, untuk memasak makan malam mereka, memberikan hadiah khusus dll. Sehingga Tuhan dan Para Dewa akan memberikan kebahagiaan kepada kita.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar