Siswa Pasraman ikut mengisi " Malam Sastra " Hari Saraswati di Pura Giri Kusuma - Bogor

 Pada Hari Sabtu kemarin ( 10/8/2013) di Pura Giri Kusuma -Bogor dilaksanakan acara Malam Sastra bertema " Japa Sadhana". Acara dimulai jam 19.00 Wib dengan diawali Pembacaan ayat suci Veda oleh Siswa dari 3 Pasraman di Bogor yaitu  Pasraman Ganesha Brahmachari Ashram, Pasraman Brimob, Kedunghalang dan Pasraman Giri Kusuma.

Narasumber dalam acara tersebut adalah 3 Tokoh umat yang menguasai materi tentang Japa. Beliau mengulas tentang apa itu Japa, Manfaat dan bagaimana cara melakukannya. berikut ringkasannya :

 "Japa merupakan pengulangan mantra atau naama apapun dengan bhava atau perasaan. Japa melenyapkan ketidak sucianpikiran, memusnahkan dosa-dosa dan membawa para bhakta berhadapan dengan Tuhan. Setiap naama berisi kekuatan yang tak terbatas. Sebagaimana api yang mempunyai kekuatan membakar, demikian juga naama Tuhan mempunyai kekuatan membakar dosa-dosa dan keinginan. Lebih manis dari segala yang manis, lebih berguna dari segala benda yang berguna, lebih murni dari segala benda yang murni adalan naama Tuhan.
Untuk memulai latihan berjapa, hendaknya terlebih dahulu mempersiapkan tempat yang bersih dan sunyi serta jauh dari jngkauan anak-anak dan binatang agar tidak terganggu dalam melakukan latihan dan lebih mudah untuk berkonsentrasi. Untuk japa mala bisa digunakan mala yang terbuat dari bahan biji rudraksa, cendana, atau kayu tulasi yang berjumlah 108 biji.

Duduklah dengan sikap siddhasana. Tempatkan kedua tangan didepan dada dengan sikap tangan anjali, kemudian ucapkan pranawa “OM (AUM)” sebanyak tujuh kali ditujukan kepada tujuh cakra yang terdapat dalam tubuh kemudian dilanjutkan dengan pengucapan Gayatri Mantram satu kali.

Ambilah japa dengan tangan kanan, posisi japa dipegang dengan menggunakan ibu jari dan jari tengah. Jari telunjuk digunakan untuk menggerakan satu persatu biji mala menuju ibu jari. Posisi tangan saat memegang japa mala diletakan diatas lutut kaki kanan, sedangkan tangan kiri diletakan diatas pangkuan. Ini menunjukan sikap seorang siddha.

Putarlah biji mala sambil mengucapkan japa mantra yang dipilih atau sesuai dengan sampradaya atau garis perguruan. Mula-mula ucapkan dengan keras hingga lembut, hingga mantra itu menyatu dengan batin (diucapkan dalam hati saja). Putarlah japa satu laksa, jika sudah pada biji terakhir, janganlah melewati meru pada japa, melainkan lakukan putaran dengan membalik posisi mala.

Untuk mengakhiri latihan berjapa, hendaknya selalu ditutup dengan pengucapan mantra Guru Puja yang dilanjutkan dengan santhi mantra.

Acara ditutup dengan melakukan praktek Japa di Utama Mandala dengan mengucapkan 9 Kali Gayatri Mantra. ( ditulis oleh : Paryanto, S.Ag)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar